5 Bahaya Narkoba Bagi Kesehatan
Penyalahgunaan narkoba masih
menjadi masalah yang serius di tengah masyarakat. Menurut data dari Badan
Narkotika Nasional (BNN) tahun 2017, tercatat kurang lebih 3.367.000 orang
menggunakan narkoba di Indonesia. Bahkan, kalau melihat pemberitaan, tak
sedikit figur publik yang ditangkap entah akibat mengedarkan, memiliki,
dan/atau menggunakan narkotika. Padahal, bahaya narkoba bagi kesehatan begitu
banyak.
Tak hanya di Indonesia,
narkoba di kalangan pelajar juga merupakan masalah global. World Drugs Reports
2018 dari The United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) menemukan 5,6
persen penduduk dunia atau 275 juta orang dalam rentang usia 15 hingga 64 tahun
pernah mengonsumsi narkoba minimal sekali. Biasanya, jerat narkoba berawal dari
coba-coba. Berbagai alasannya mulai dari ditawari teman atau tren lingkaran
pergaulan, menambah stamina, stres, dan lain-lain. Nah, dari “keisengan”
tersebut, jadinya keterusan hingga akhirnya kecanduan. Kalau sudah kecanduan,
tidak mudah bagi para junkie – atau pemakai narkoba – untuk berhenti
menggunakan barang haram tersebut.
Bahaya narkoba untuk kesehatan
Narkoba, apa pun bentuknya,
memang menawarkan kenikmatan tersendiri untuk sementara waktu. Namun di balik
itu, efek bahayanya jauh lebih besar, karena dapat memengaruhi kesehatan
seluruh organ tubuh, termasuk organ vital seperti jantung, otak, liver, dan
ginjal. Sebagai contoh, akibat konsumsi narkoba jantung dipaksa untuk bekerja
lebih cepat dan tekanan darah pun bisa meningkat. Kedua efek tersebut
berpotensi sebabkan serangan jantung. Selain itu, bisa juga terjadi gangguan
pernapasan seperti batuk kronis, infeksi paru, hingga kanker paru.
Lebih lengkapnya lagi, berikut adalah ancaman
serius penggunaan narkoba bagi kesehatan.
1. Halusinasi
Salah satu efek penggunaan
narkoba yaitu menyebabkan halusinasi. Misalnya saja, pengguna narkoba bisa
melihat hal atau benda yang sebenarnya tidak ada atau tidak nyata. Kondisi
tersebut terjadi ketika narkoba mengubah cara kerja sistem saraf pada otak.
Otomatis, perubahan tersebut juga dapat memengaruhi persepsi pengguna narkoba
terhadap beberapa hal seperti makanan, pengambilan keputusan, mengingat, dan hubungan
seksual. Tidak sedikit pengguna narkoba yang pada akhirnya melakukan tindakan
kriminal seperti mencuri hingga penyimpangan seksual.
2. Penyakit
menular
Gangguan pada fungsi otak
berpotensi membuat pengguna narkoba berpikir secara tidak rasional, termasuk
dalam memperoleh obat-obatan terlarang.
Demi memperoleh efek narkoba, beberapa
pengguna bahkan tanpa pikir panjang menggunakan alat suntik secara bergantian
dengan orang lain. Padahal, kondisi tersebut berpotensi menyebabkan penularan
penyakit melalui jarum suntik antar sesama pengguna, misalnya hepatitis atau
HIV.
3. Depresi
Beberapa jenis narkoba
bersifat menekan sistem saraf pusat dan mengurangi fungsi kerja tubuh.
Mekanisme ini dapat membuat penggunanya merasa lebih tenang. Namun,
lama-kelamaan efek tersebut bisa menimbulkan perasaan depresi. Akibatnya,
mereka yang kecanduan narkoba cenderung menyendiri dan tidak mau bersosialisasi
dengan orang lain. Pada akhirnya, produktivitasnya pun berkurang.
4. Gangguan multiorgan
Penggunaan narkoba lama-lama
akan semakin merusak fungsi kerja berbagai organ di dalam tubuh, meliputi
sistem saraf, sistem jantung dan pembuluh darah, sistem pernapasan, sistem
pencernaan, sistem endokrin, sistem reproduksi, dan jaringan tubuh lainnya.
Berbagai macam gejala dapat muncul dari masalah-masalah pada sistem organ
tersebut. Di antaranya adalah sakit kepala, mual, muntah, demam, batuk, sesak
napas, nyeri dada, diare, hingga gangguan menstruasi pada wanita.
5. Kematian
Skenario terburuk,
penyalahgunaan narkoba berpotensi sebabkan kematian pada penggunanya. Selain
efek langsung dari penggunaan beberapa jenis narkoba, kecanduan yang dialami
pengguna berpotensi menyebabkan penggunaan narkoba tidak sesuai dosis
(overdosis), hingga bisa berakhir pada hilangnya nyawa.
Penyalahgunaan narkoba terbukti memberikan efek
buruk bagi fungsi berbagai organ tubuh. Selain itu, narkoba dapat menyebabkan
gangguan pola pikir dan perilaku pada penggunanya, yang cenderung bersifat
kriminal serta menyimpang dari moralitas. Ingatlah bahwa ketika sedang
menggunakan narkoba, berbagai organ tubuh Anda terus juga mengalami kerusakan
secara bertahap. Memperingati Hari Anti Narkoba Internasional, ayo bersama
perangi penyalahgunaan narkoba demi kesehatan Anda sekaligus kemajuan bangsa!
waah artikel yg baguss
BalasHapusterimakasih bg
Hapuskasih saran bg klo ada yang kurang
Hapusbagus banget artikelnya
BalasHapusterimakasih maris pling manis
Hapus